Topiksumut.id, PAKPAK BHARAT – Keturunan (Pinempar) SORTAGIRI Tiga bersaudara dari tiga marga dalam keturunan yakni Marga Berutu, Padang, dan Solin dari nenek moyang pada zaman dahulu kala, Melakukan acara Ritual Persodipen di lokasi Pelataran Banu Harhar di Desa Kuta Jungak Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak Bharat, pada Sabtu (1/11/2025).
Acara Ritual itu cukup Sakral dan berjalan dengan baik dihadiri ratusan orang para undangan.
Adapun arti dalam SORTAGIRI adalah Perkumpulan Tiga marga yakni: (SORITANDANG: keturunannya bermarga PADANG) dan (SORIGIGI: keturunannya bermarga BERUTU serta (PUNGUTEN SORI: Keturunannya bermarga SOLIN) dalam sejarah tergolong dalam tiga bersaudara (Padang, Berutu, dan Solin)
Acara Ritual persodipen SORTAGIRI di pandu langsung Sibaso atau ahli spritual Pakpak.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh para Ketua Marga Padang yakni Ahmad Padang dan Sekretaris Dewan Pembina DPP PB3I, Zulkarnain Berutu serta Wakil Ketua Sulang Silima Marga Solin Sedunia, Rinto Solin.
Ahmad Padang menjelaskan, Keberadaan Lokasi Monumen Sakral Banu Harhar menurut sejarah awal mulanya peradaban dan keturunan Etnis Pakpak yang juga Suak Simsim.
Lama nama banuharhar diketahui hanya nama tanpa ada tanda. Sehingga oleh generasi beberapa tahun lalu, dilakukan penelusuran dan napak tilas, dan menemukan kembali dimana pijakan awal leluhur.
” Hari ini kita saksikan, pertanda yang ada dihadapan kita adalah prakarsa generasi yang sadar akan keberadaan para leluhur, ” ujarnya.
Selanjutnya, Keturunan SORIGIGI marga BERUTU diwakili Ketua Harian DPP Perpulungen Berutu Berru Bubrena Indonesia (PB3I), Drs.Losmar Berutu mengatakan bahwa lokasi tersebut memiliki sejarah singkat, serta kberadaan lokasi Monumen Sakral Banu Harhar ini adalah Tanah Ulayat Sortagiri (Padang,Berutu & Solin).
“Mari kita jaga, kembangkan dan lestarikan warisan para leluhur, Supaya generasi sekarang dan yang akan datang dapat memegang teguh jati diri dan identitas menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia,”kata Losmar.
Sedangkan, Keturunan/Pinempar PUNGUTEN SORI marga Solin, Tigan Solin menjelaskan, Lewat acara ritual ini adalah bentuk penghormatan dan menghargai warisan leluhur.
“Peninggalan para leluhur harus di jaga dari tindakan sewenang-wenang pihak luar yang mencoba menindas dan menguasai sepihak,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Sekretaris Dewan Pembina DPP PB3I Zulkarnaen Berutu menekankan, jangan ada Suku diluar Pakpak yang mengklaim itu tanah ulayatnya.
“Karena batas tanah ulayat Pakpak dengan Suku Lainnya adalah Daerah Pentu Hara Hara Delleng Pertangisen,” Pungkasnya.
Tokoh Sepuh SORTAGIRI yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPP-PB3I H.M.Daud Berutu, MBA menegaskan bahwa pihaknya menerima adanya rencana pemerintah pusat untuk melakukan pembangunan Batalyon di wilayah tersebut. Namun, Daud meminta agar pembangunan itu sesuai dengan kearifan lokal adat dan budaya Suku Pakpak.
“Bila ada rencana Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menentukan titik lokasi wilayah Banu Harhar Sekitarnya menjadi tempat Pembangunan Batalyon terotorial TNI-AD maka diharapkan sesuai dengan kearifan lokal adat dan budaya suku Pakpak,” tutup Daud. (Red)








