Topik Sumut
  • Beranda
  • Nasional
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Peristiwa
  • Internasional
  • Olahraga
  • Lainnya
No Result
View All Result
Topik Sumut
  • Beranda
  • Nasional
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Peristiwa
  • Internasional
  • Olahraga
  • Lainnya
No Result
View All Result
Topik Sumut

Penyidikan Korupsi DIF Lebih Sulit Dibandingkan DBH Sawit, Pengamat : Minta Aja Bantuan Kejagung

Redaksi by Redaksi
15/10/2025
in Daerah
0
Kejari Binjai Akui Koordinasi Dengan Kemenkue Soal Realisasi Dana Isentif Fiskal yang Baru 50 Persen

Suasana Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai yang berada di Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (26/5/2025).

Share on FacebookShare on Whatsapp

Topiksumut.id, BINJAI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai, Sumatera Utara, membeberkan alasan mengapa penetapan tersangka pada dugaan korupsi Dana Bagi Hasil (DBH) sawit lebih cepat dibandingkan penyidikan pada dugaan korupsi Dana Insentif Fiskal (DIF).

@topik_sumut

Sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Binjai, Sumatera Utara, diperiksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai, Sumatera Utara, Senin (25/8/2025). Amatan wartawan, Kepala BPKPAD, Erwin Toga, Kepala Inspektorat, Eka Saputra, Plt Kadis PUPR, Ridho Indah Purnama, dan Plt Kadis Pertanian, Sofyan hadir di Kejari Binjai sekitar pukul 11.00 WIB. Kasi Intel Kejari Binjai, Noprianto Sihombing, membenarkan kedatangan para OPD. “Ya benar, beberapa OPD diperiksa hari ini,” ujar Noprianto kepada sejumlah awak media. Noprianto menjelaskan, kedatangan para OPD berkaitan dengan pemeriksaan dugaan korupsi dana isentif fiskal yang diperoleh Pemko Binjai sebesar Rp 20,8 miliar tahun anggaran 2024. Bahkan menurut Noprianto, proses penyelidikan dugaan korupsi dana isentif fiksal sudah naik ke tahap penyidikan. “Dugaan korupsi dana isentif fiskal sudah naik dari proses penyelidikan ke penyidikan. Dan dalam waktu dekat akan kita expose,” kata Noprianto. Tak hanya itu, dugaan korupsi Dana Bagi Hasil (DBH) sawit yang juga sedang ditangani Kejari Binjai, sudah dalam proses penyelidikan. (*) #topiksumut #viral #korupsi #danafiskal #kejaribinjai

♬ suara asli – Topik Sumut – Topik Sumut

Baca Juga

Gencar Revitalisasi Masjid, Kemenag Sibolga : Harus Jadi Jantung Umat

Gencar Revitalisasi Masjid, Kemenag Sibolga : Harus Jadi Jantung Umat

13/11/2025
Endus Dugaan Korupsi, Kejatisu Geledah Kantor PT Inalum Selama 6 Jam

Endus Dugaan Korupsi, Kejatisu Geledah Kantor PT Inalum Selama 6 Jam

13/11/2025

Perlu diketahui, penyidikan dugaan korupsi Dana Insentif Fiskal (DIF) berjumlah Rp 20,8 miliar yang diperoleh Pemerintah Kota (Pemko) Binjai tahun 2024, hingga sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Berbanding terbalik dengan dugaan korupsi DBH sawit berjumlah Rp 14,9 miliar, yang saat ini sudah ada 3 orang tersangka yang ditahan oleh Kejari Binjai.

Mulanya dugaan korupsi dana insentif fiskal terlebih dahulu bergeming di Kota Binjai dibadingkan dugaan korupsi DBH sawit.

Bahkan kenaikan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan, terlebih dahulu dilakukan penyidik Kejari Binjai pada dugaan korupsi dana insentif fiskal.

Namun pada kenyataannnya Kejari Binjai belum juga menetapkan tersangka pada dugaan korupsi dana insentif fiskal hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Binjai, Iwan Setiawan belum lama ini menjelaskan perbedaan penanganan kedua kasus itu.

“Pelaksanaan penyidikan DBH terus terang ini merupakan kejahatan konvensional. Pengadaan barang dan jasa, dan sudah biasa kami laksanakan,” ujar Iwan.

“Kita sudah tau clue-cluenya atau petunjuk-petunjuknya begitu. Sehingga ini buat kami bisa memahami dibandingkan kasus Dana Insentif Fiskal (DIF), yang lebih luas dan lebih besar juga, serta lebih complicated (sulit),” sambungnya.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan di publik, mengapa persoalan kasus DBH sawit bisa begitu cepat, sementara kasus Dana Insentif Fiskal (DIF) justru seperti jalan di tempat.

Menurut Pengamat Sosial dari Lingkar Wajah Kemanusiaan (Lawan) Institute Sumut, Abdul Rahim Daulay, apakah karena ada perbedaan dalam kekuatan ‘beking’ atau ada faktor lain yang membuat penanganan Dana Insentif Fiskal sehingga lambat?

“Permasalah tersebut penting untuk ditindaklanjuti supaya tidak kecurigaan liar di tengah masyarakat. Lawan Institute menilai dugaan ketakseimbangan dalam penanganan kasus korupsi di daerah, khususnya di Kota Binjai. Kita melihat Kasus Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit begitu cepat diproses hingga menetapkan tersangka,” ucap Rahim.

“KIta berharap Jaksa Agung menurunkan tim ke Kota Binjai dalam menyelesaikan kasus ini. Jika penyidik tidak paham atau sulit dengan penyidikan DIF maka dapat dipanggil ahli atau minta aja bantuan ke Kejati Sumut dan Kejagung,” tambahnya.

Lanjut Rahim, sampai saat ini publik masih menanti kasus DIF yang ditangani Kejari Binjai.

Jika ada tersangkanya, Rahim menjelaskan, maka publik pasti mendukung Kejari Binjai dalam mengungkap kasus dana insentif fiskal.

“Intinya jangan pernah takut dalam menindak korupsi walaupun di belakang terduga pelaku ada ‘beking’,” kata Rahim.

Kemudian Rahim mengatakan, masyarakat juga mempertanyakan penegakan hukum dan komitmen pemberantasan korupsi. Jangan sampai muncul pandangan publik bahwa ada dugaan ‘tebang’ pilih dalam proses penyidikan.

“Sudah seharusnya APH termasuk Kejaksaan menunjukkan keseriusan dan keberanian yang sama dalam mengungkap semua kasus, tanpa pandang bulu atau takut dengan ‘beking’,” ujar Rahim.

Lawan Institute mendesak Kejari Binjai untuk bertindak transparan, akuntabel dan profesional.

Pria yang berprofesi sebagai dosen ini juga menegaskan, jika ada indikasi kuat dugaan korupsi dalam pengelolaan dana insentif fiskal di Binjai, maka proses hukum harus berjalan sebagaimana mestinya.

“Kita harus mendukung terhadap pemerintahan Presiden Prabowo melalui kerja nyata dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi yang menyangkut hajat hidup rakyat. Keadilan sosial harus ditegakan, keberpihakan harus menjadi roh dalam setiap tindakan hukum,” ujar Rahim. (Red)

Tags: Dana Insentif FiskalDBH SawitIndonesiaKejagungKejati SumutKorupsiKota BinjaiNasionalPenyidikanSumatera UtaraSumut
Previous Post

Saat Beraksi Dua Pelaku Pungli di Jalinsum Medan-Aceh Ditangkap, Polisi Sita Uang Pecahan

Next Post

Puluhan Murid di Kabupaten Toba Keracunan MBG, Ini Respon Dinas Kesehatan

Menarik Lainnya

Gencar Revitalisasi Masjid, Kemenag Sibolga : Harus Jadi Jantung Umat

Gencar Revitalisasi Masjid, Kemenag Sibolga : Harus Jadi Jantung Umat

13/11/2025
Endus Dugaan Korupsi, Kejatisu Geledah Kantor PT Inalum Selama 6 Jam

Endus Dugaan Korupsi, Kejatisu Geledah Kantor PT Inalum Selama 6 Jam

13/11/2025
Dugaan Korupsi Pengadaan Smartboard, Kantor Rekanan di Jakarta Digeledah Kejari Langkat, Ini yang Dicari

Dugaan Korupsi Pengadaan Smartboard, Kantor Rekanan di Jakarta Digeledah Kejari Langkat, Ini yang Dicari

13/11/2025
Korupsi Medan Fashion Festival, Jaksa Tahan 2 Kepala Dinas di Kota Medan

Korupsi Medan Fashion Festival, Jaksa Tahan 2 Kepala Dinas di Kota Medan

13/11/2025
Next Post
Puluhan Murid di Kabupaten Toba Keracunan MBG, Ini Respon Dinas Kesehatan

Puluhan Murid di Kabupaten Toba Keracunan MBG, Ini Respon Dinas Kesehatan

Populer

  • Keluarga Kades Ngungsi ke Polres Dairi Usai Rumah Dirusak, Ini Penyebabnya

    Keluarga Kades Ngungsi ke Polres Dairi Usai Rumah Dirusak, Ini Penyebabnya

    196 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Diduga ODGJ Tertabrak Kereta Api di Kota Binjai, Kepala Korban Hilang

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Polisi Selidiki Pelajar SMA di Langkat yang Dianiaya dan Dibully, Kapolres : Sudah Kami Monitor

    88 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Kades Alur Cempedak Disebut tak Tanggungjawab, Usai Mobil Pikap Aset Desa Diduga Hilang

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Kantor Bupati Langkat Nyaris Terbakar, Seorang Pria Ngamuk dan Siramkan Bensin

    83 shares
    Share 33 Tweet 21

Rekomendasi

Kades Sei Tualang Langkat Terpidana Penguasaan Lahan Dieksekusi Jaksa

Kades Sei Tualang Langkat Terpidana Penguasaan Lahan Dieksekusi Jaksa

11/11/2025
Penerima Program MBG di Langkat Baru Capai 12 Ribu Orang atau 4 Persen

Penerima Program MBG di Langkat Baru Capai 12 Ribu Orang atau 4 Persen

19/09/2025
Topik Sumut

Portal berita online terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar Sumatera Utara dan Nasional.

E-mail: topiksumut2025@gmail.com

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

© 2025 Topik Sumut - Powered by Sejasa Net

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Peristiwa
  • Internasional
  • Olahraga
  • Lainnya

© 2025 Topik Sumut - Powered by Sejasa Net