Topiksumut.di, ACEH TAMIANG – Sore itu Maryono (41) masih terlihat sibuk di bengkel kecil di Aceh Tamiang. Dengan satu tongkat kruk terjepit di bawah lengan kirinya, Maryono tetap cekatan bergerak. Mulai dari mengawasi pekerjaan reparasi motor yang dikerjakan sesama rekan difabel, hingga turut mementori siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari SMK sekitar yang tengah belajar mekanik kendaraan secara langsung di Bengkel Difabel.
Menjadi penyandang disabilitas tidak pernah menyurutkan Maryono untuk terus berkreasi dan berjuang demi meningkatkan perekonomian keluarganya. Keterbatasan fisik, ditambah kondisi sulitnya mendapat pekerjaan dengan keterbatasan fisik, Maryono terus membakar energi dalam dirinya untuk berjuang agar “setara” dengan yang lainnya. Itu sebabnya ia selalu bekerja dengan penuh dedikasi dan sepenuh hati di Rumah Kreatif Tamiang sebagai montir sepeda motor.

Rumah Kreatif Tamiang yang di antaranya mencakup bengkel difabel dibangun PT. Pertamina EP Rantau Field bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program Skill Development Center dan corporate social responsibility yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
“Dengan adanya bengkel difabel ini, tentunya menjadi wadah bagi kami selaku para penyadang difabel untuk terus kreatif dan berkreasi demi meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” kata Maryono saat ditemui Topiksumut.id di Rumah Kreatif Tamiang di Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, pada 14 Oktober 2025.
Program Rumah Kreatif Tamiang merupakan inisiatif PT. Pertamina EP Zona 1 Rantau Field, yang tak hanya membangun bengkel difabel, tetapi juga membuka kafe inklusi.

Program ini lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka difabel di Aceh Tamiang, kabupaten dengan jumlah penyandang disabilitas tertinggi kedua di Provinsi Aceh.
“Awalnya kami berikan pelatihan untuk 60 difabel tentang mekanik. Lalu muncul gagasan mereka mau buat usaha, akhirnya kita bantu buatkan bengkel, dan ini yang pertama di Aceh Tamiang,” kata Khairunnisa Diltha, Community Development Officer EP Rantau Field.

Melalui dukungan fasilitas publik dan peningkatan kapasitas, Pertamina membantu kaum difabel mendapatkan ruang aman, ramah, dan produktif.
“Harapannya, mereka bisa berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi,” ucap Khairunnisa.
Sejak dibangun pada 2021, bengkel difabel Rumah Kreatif Tamiang telah menjadi simbol semangat baru bagi kaum difabel. Dari ruang kecil di pinggir jalan, kini tumbuh rasa percaya diri dan solidaritas di antara para penyandang disabilitas. Mereka kini tak lagi hanya menunggu bantuan. Tapi justru menciptakan peluang, untuk mewujudkan mimpi bersama.

“Sekarang kami berani bermimpi. Bengkel ini bukan hanya tempat kerja, tapi tempat kami belajar arti kemandirian,” kata Maryono menutup percakapan siang itu dengan senyum hangat.(cah)








