Topiksumut.id, – Sebanyak 16 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Minggu (15/6/2025).
Mayoritas korban meninggal dunia saat sedang menunggu bantuan kemanusiaan. Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyampaikan kepada AFP bahwa tim tanggap darurat mengevakuasi 16 jenazah dari berbagai lokasi di wilayah Palestina yang terkena tembakan Israel.
“Setidaknya tiga orang tewas dan banyak lainnya terluka saat pasukan Israel menargetkan kerumunan ratusan warga yang sedang menunggu bantuan di Gaza tengah pada Minggu pagi,” ujar Bassal, dikutip dari Kompas.com.
Di wilayah pesisir utara, tim pertahanan sipil menemukan tujuh korban tewas yang sedang dalam perjalanan untuk mengambil bantuan dari truk yang mendistribusikan bantuan di barat laut Kota Gaza.
Sementara di bagian selatan Jalur Gaza, dua orang dilaporkan tewas dan 50 lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel di sekitar titik distribusi bantuan, lanjut Bassal.
Militer Israel saat dihubungi AFP menyatakan tidak mengetahui adanya penembakan di dekat wilayah Netzarim maupun Rafah. Mereka menyebut tengah menyelidiki laporan serangan di Gaza utara.
Namun, pembatasan akses media di wilayah Gaza dan keterbatasan mobilitas di lapangan membuat AFP belum dapat memverifikasi secara independen jumlah korban tersebut.
Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, puluhan warga Palestina telah menjadi korban sejak titik distribusi bantuan mulai dioperasikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga kemanusiaan yang disebut-sebut didukung oleh Amerika Serikat dan Israel. GHF mulai menyalurkan bantuan pada 26 Mei 2025, usai Israel menghentikan pasokan kebutuhan pokok ke Gaza selama lebih dari dua bulan.
Penutupan akses ini menuai kecaman internasional dan kekhawatiran terjadinya kelaparan massal. Badan tersebut digambarkan sebagai inisiatif swasta dengan pendanaan yang tidak sepenuhnya transparan.
Diketahui, lebih dari 20 bulan konflik bersenjata antara Israel dan kelompok Hamas telah meluluhlantakkan Jalur Gaza. Kondisi di lapangan kian memburuk seiring serangan yang terus berlangsung. Bassal menuturkan, situasi kemanusiaan di Gaza akibat perang Israel-Hamas kini sangat genting.
“Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan. Ribuan anak-anak, lansia, dan orang sakit tidur dalam kondisi kelaparan,” ungkapnya. (Red)