Topiksumut.id, MEDAN – Komisi Pemilihan Umum menyatakan, pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah mengalami gangguan, akibat kendala alam dan teknis. Provinsi Sumatra Utara, menjadi daerah yang mengalami gangguan terbesar karena kendala tersebut sehingga harus dilaksanakan pemungutan suara susulan di 110 TPS.
Sejumlah petugas membawa kotak suara menggunakan perahu nelayan saat distribusi logistik pemilihan kepala daerah ke Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara, pada 27 November 2024, dini hari. Di tengah berbagai kendala di antaranya banjir di lokasi TPS, KPU menilai Pilkada 2024 telah berjalan dengan lancar.Topiksumut.id/Risky Cahyadi
Di tengah berbagai kendala di antaranya banjir di lokasi TPS, KPU menilai Pilkada 2024 di Sumatera Utara telah berjalan dengan lancar.
Anggota KPPS melengkapi berkas dengan bantuan lampu gawai sebelum melaksanakan pencoblosan pada Pilkada 2024 di TPS 26 Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara, pada 27 November 2024. Proses pemungutan suara di TPS tersebut tetap berlangsung Meski dalam kondisi lampu padam di kawasan Kampung Nelayan.Topiksumut.id/Risky Cahyadi
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Idham Holik, mengatakan, penyebab utama pemungutan suara susulan di Sumatera Utara adalah banjir di sejumlah tempat yang menghambat pelaksanaan tahapan pemilu.
Seorang warga menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara susulan di TPS 25 Pilkada 2024 di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Helvetia Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/12/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar konsolidasi di 54 TPS dan pemungutan suara lanjutan di 7 TPS akibat banjir yang melanda Kota Medan, Rabu (27/11).Topiksumut.id/Risky Cahyadi
”Data sementara menunjukkan ada 110 TPS di Sumatera Utara yang menggelar pemungutan suara susulan. TPS tersebut tersebar di sejumlah kabupaten/kota, seperti Asahan, Binjai, Deli Serdang, Kota Medan, dan Nias,” kata Idham di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024) lalu.(*)