Topiksumut.id, – Tiga fasilitas nuklir utama milik Iran, diserang Amerika Serikat (AS). Dengan demikan, AS resmi bergabung dalam serangan militer terhadap Iran dengan menggempur tiga fasilitas nuklir utama di negara tersebut.
Hal itu telah dikonfirmasi oleh Presiden AS Donald Trump bahwa serangan udara telah diluncurkan terhadap situs Fordow, Natanz, dan Esfahan, yang selama ini menjadi pusat aktivitas pengayaan uranium Iran.
Serangan ini menandai keterlibatan langsung pertama AS dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang telah berlangsung lebih dari sepekan.
Trump menyebut serangan ini sebagai “kesuksesan besar” dan mengeklaim bahwa seluruh pesawat tempur telah kembali dengan selamat. “Fordow sudah lenyap,” tulisnya di media sosial.
Langkah ini memicu respons keras dari Teheran. Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa “perang dimulai sekarang”, mengindikasikan bahwa Iran siap meningkatkan eskalasi ke tingkat konflik penuh dengan keterlibatan langsung militer AS.
Diketahui, situs Fordow yang menjadi target utama dikenal sebagai fasilitas nuklir bawah tanah dengan sistem perlindungan sangat dalam. Menurut para pejabat AS dan Israel, hanya bom penghancur bunker jenis GBU-57 seberat 13.500 kilogram yang mampu menembus kedalaman seperti di Fordow, dan bom itu hanya dimiliki oleh AS.
Sebelum serangan ini, Presiden Trump sempat mengatakan bahwa dirinya akan menunda keputusan terkait keterlibatan militer AS hingga dua pekan. dikutip dari Kompas.com, namun kenyataannya, keputusan untuk menyerang diambil hanya dua hari setelah pernyataan tersebut.
Langkah ini berpotensi memperluas perang di kawasan. Menteri Pertahanan Israel telah menaikkan status siaga ke level tertinggi dan membatalkan semua kegiatan publik non-esensial.
Sementara itu, kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman juga memperingatkan akan melanjutkan serangan ke kapal-kapal AS di Laut Merah. Serangan ini juga menjadi peringatan keras bagi Iran setelah dua bulan upaya diplomatik AS untuk menahan program nuklir Teheran gagal membuahkan hasil.
Iran sendiri bersikukuh bahwa program nuklir mereka hanya ditujukan untuk tujuan damai, meski para pengawas internasional mengonfirmasi adanya aktivitas pengayaan uranium tingkat tinggi di Fordow. (Red)