Topiksumut.id, LANGKAT – Sebanyak 74.500 masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menerima bantuan beras sebanyak 20 kg per Kepala Keluarga (KK).
Hal ini bagian dari program pemerintah pusat untuk menjaga daya beli dan ketahanan pangan nasional.
Bupati Langkat, Syah Afandin, saat dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.
Bahkan beberapa hari yang lalu, Perum Bulog Medan dan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, telah bertemu dengan pria yang kerap disapa Ondim di ruang kerja Kantor Bupati Langkat.
“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang menginstruksikan kepada Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk mempercepat penyaluran bantuan pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar,” ujar Ondim, Selasa (29/7/2025).
“Alhamdulillah, ini akan meringankan sedikit beban masyarakat saya,” sambungnya.
Dalam program ini, artinya ada sebanyak 149.000 ton beras disalurkan dari sejak Juni-Juli 2025.
Selain itu, Bulog Medan menjelaskan bahwa Bulog akan melaksanakan program beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) bekerja sama dengan Bank Indonesia Sumut, untuk menjaga harga beras tetap stabil di angka Rp11.300 per kilogram.
Bupati Langkat ini pun menegaskan komitmennya dalam mengawasi distribusi beras SPHP agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang merugikan masyarakat.
“Saya tidak mau ada mafia yang menaikkan harga tersebut, beras itu sudah jelas di harga Rp11.300. Jadi saya minta Kabag Perekonomian, Kadis Perindag, dan Tim Pengendalian Inflasi Langkat mengawasi pendistribusiannya agar minat masyarakat membeli tetap tinggi,” ujar Ondim.
Mendukung penuh gagasan tersebut, Bupati Langkat menyatakan bahwa kualitas dan kemasan yang baik akan meningkatkan nilai jual dan memberi dampak positif bagi petani lokal.
“Dengan kualitas baik, packaging yang baik, harga akan ikut naik dan petani saya akan ikut sejahtera,” tutup Ondim. (Red)