Topiksumut.id, BATUBARA – PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus berkomitmen membantu perekonomian masyarakat sekitar melalui program pemberdayaan.
Salah satu penerima manfaat adalah Dani (36), warga Desa Kualatanjung, yang mengembangkan usaha budidaya jamur tiram dengan nama kelompok usaha budidaya jamur “Gubuk Jamur Dani”.

Dani mengungkapkan, sejak 2024 ia memperoleh bantuan modal usaha dari Inalum berupa dana puluhan juta rupiah dan dan mesin pengaduk media tanam jamur tiram.
“Inalum membantu kami modal usaha berupa uang. Dari situlah saya mulai merintis membudidayakan jamur tiram,” ujar Dani, sewaktu dijumpai, Selasa (2/9/2025).

Dengan modal tersebut, Dani mengelola sekitar 3.000 baglog jamur tiram. Hasil panennya cukup menjanjikan. Pada masa panen normal, ia bisa memanen 7–10 kilogram per hari. Namun, pada masa panen raya, produksi meningkat hingga 35–40 kilogram per hari.
Harga jual jamur tiram mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Artinya, dalam satu kali panen raya, Dani dapat meraup omset hingga Rp1 juta per hari. Masa tanam hingga panen relatif singkat, sekitar 30 hari.
Untuk kebutuhan bibit, Dani membeli spora jamur seharga Rp20 ribu per botol dari rekannya. Jamur yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke berbagai tempat, di antaranya restoran cepat saji KFC, pedagang sayur di pasar, serta masyarakat sekitar.
“Setiap panen pasti habis terjual, bahkan sering kali permintaan masih kurang,” kata Dani.
Ia berharap, ke depan usaha jamur tiram ini bisa berkembang lebih besar dengan kualitas yang lebih baik.
“Harapan saya, jamur tiram ini bisa menjadi produk kemasan khas dari Kuala Tanjung, sekaligus membantu ibu-ibu di sekitar yang selama ini terpuruk masalah ekonomi,” tuturnya.