Topiksumut.id, LANGKAT – Kursi Kepala Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kosong selama 7 tahun.
Hal ini diduga dimanfaatkan Sekretaris Desa (Sekdes), Ganda Andika Sembiring untuk mengumpulkan pundi-pundi.
Masyarakat sekaligus sumber wartawan yang meminta identitasnya tak disebutkan dalam pemberitaan mengungkapkan, dugaan harta Sekdes Harapan Maju kian meroket.
Meski pelaksana tugas kades adalah Camat Sei Lepan, tapi Sekdes Harapan Maju yang diduga mengatur pengelolaan hingga realisasi dana desa.
Dugaan harta Sekdes meroket, disebut sumber, yang bersangkutan dapat membeli tanah berhektar-hektar. Bahkan, Sekdes diduga juga berkelakar kepada masyarakat jika ada jual tanah seharga Rp 10 jutaan, sanggup diborongnya.
“Sekdesnya setahun bisa beli ladang berhektar-hektar, siapa yang jual ladang, langsung ditampung sama sekdes. Ladangnya di dekat kampung sekdes, kampungnya di Aman Damai Sei Lepan,” ujar sumber, dikutip dari Tribun Medan, Senin (14/7/2025).
“Kalau dia (sekdes) orang-orang biasa, gak terlalu berada kali. Dulu sebelum jadi sekdes, ladang orang tua sekitar 6 hektar. Setelah jadi sekdes, pertahunnya bisa beli ladang 2 sampai 3 hektar, per rantai Rp10 juta (dibeli sekdes),” sambungnya.
Persoalan harta Sekdes Ganda diduga meroket menjadi perbincangan masyarakat. Mereka mengherankan hal tersebut dengan cepat terjadi.
“Bahkan dengar-dengar juga sudah berencana buat bangunan baru, buat usaha ramp atau timbangan sawit arah Dusun Alur Pinang. Mobilnya dulu Pajero dijual, (sekarang) sudah ganti Venturer,” kata sumber.
Menanggapi hal ini, Sekdes Harapan Maju, Ganda Andika Sembiring membantah tudingan masyarakat atas dugaan hartanya meroket lantaran 7 tahun jabatan kades tidak diisi oleh pejabat definitif.
“Itu gak benar,” kata Ganda.
Namun begitu, Ganda mengakui ada mengambil lahan di sana.
“Memang saya ada ambil lahan, itupun utang ke bank, KUR Rp500 juta, boleh kita cek ke BRI KCP Pangkalanbrandan,” ujar Ganda.
Soal mobil yang berganti, dia menjelaskan, Mitsubishi Pajero adalah mobil orang tuanya.
“Kalau ini fitnah, dulu Pajero itu mobil orang tua. Karena orang tua (ayah sudah meninggal), maka bagi warisan kami,” ucap Ganda.
“Karena perawatan Pajero mahal, saya gak sanggup. Makanya saya beli Innova G, bukan Venturer,” sambungnya.
Sebelumnya, Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan sempat mengataka bahwa Sekdes Harapan Maju adalah berangkat dari kelompok masyarakat yang berkehidupan senang.
Itu disampaikan Iqbal menanggapi adanya dugaan perilaku kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di tubuh perangkat Desa Harapan Maju, yang membuatnya hendak meletak jabatan Plt Kades Harapan Maju.
“Kalau dibilang KKN, boleh periksa. Sekdes ini memang orang tuanya sudah keturunan orang senang,” ujar Iqbal.
Dia menambahkan, perangkat desa masih merealisasikan dana desa sesuai dengan perencanaan. Sebab, ia menyebut, terus memantau hal itu.
“Insya Allah masih awak pantau, dan belum ada berita miring-miring tentang korupsi. Jadi boleh buka anggaran dan kita selalu transparan, selalu bertanya ke kadus atau RT/RW masing-masing,” kata Iqbal.
Diketahui, kekosongan 7 tahun jabatan Kades Harapan Maju diisi oleh 2 Camat Sei Lepan.
Sebelum M Iqbal Ramadhan, Faizal Matondang mantan Camat Sei Lepan yang Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Langkat pun pernah mengisi kursi pelaksana tugas.
Letak Desa Harapan Maju yang jauh ke dalam atau dapat dikatakan pelosok Kabupaten Langkat itu pun mencuat dugaan, sekretaris desa yang pegang kendali. Karenanya, masyarakat menduga, realisasi dana desa sarat perilaku koruptif.
“Kemarin bangun parit hanya beberapa meter, sudah habis masa hampir Rp 100 juta,” kata warga sekitar. (Red)