Topiksumut.id, DELISERDANG – Beredar di media sosial seorang maling terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) di Jalan Marindal I, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.
Dalam video, pelaku mencuri kelinci di peternakan milik seorang warga bernama Rama.
Pelaku terlihat mengenakan pakaian serba putih mulai dari kaki hingga kepalanya hingga menyerupai pocong.
Sebelum beraksi, pelaku mematikan lampu di lokasi terlebih dahulu agar tak terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV).
Namun kamera CCTV mengeluarkan suara alarm yang keras hingga membuat pelaku kabur membawa kelinci seharga jutaan rupiah.
Rama, pemilik peternakan kelinci mengatakan, pencurian berlangsung pada Selasa 17 Juni kemarin.
Pelaku datang dari arah belakang kandang yang saat itu belum ia pasangi pagar dan diduga mencuri lebih dari 1 ekor kelinci hiasnya.
“Kemungkinan besar lebih dari satu. Nah pada saat pengambilan kedua, kebetulan cctv bunyi, dia terdeteksi, suaranya lumayan kuat sehingga dia panik, dia gelagapan lari dan dia tinggalkan kelinci yang dia ambil,”kata Rama, dikutip dari Tribun Medan, Rabu (25/6/2025).
Rama mengatakan, peternakan kelinci hias miliknya sudah 3 kali mengalami pencurian.
Pelakunya pun diduga orang yang sama, berdasarkan ciri-ciri yang dilihat menggunakan kamera CCTV.
Pencurian pertama, pelaku mencuri 5 ekor kelinci, kedua mencuri kurang lebih 13 ekor dan yang terakhir sudah sempat diambil dari dalam kandang, namun tak sempat dibawa kabur.
Ia mengungkap kerugian akibat pencurian kelinci hias miliknya ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Sebab, kelinci miliknya berjenis kelinci Rex, Holland Lop, English Anggora, Fuzzy Lop, Netherland Dwarf yang harganya mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 4,5 juta.
Meski menjadi korban pencurian, Rama enggan melapor ke Polisi. Ia khawatir bukannya menyelesaikan masalah, tetapi malah dirinya repot bolak-balik ke kantor polisi.
Sehingga ia memilih memasang pagar seng bekas sekeliling peternakan dan menjaganya.
“Total keseluruhan hilang 18 ekor dan kerugian lebih dari 10 juta. Takutnya setelah lapor polisi banyak proses yang kita jalani dan takutnya gak sampai tuntas, takutnya keluar duit, makanya jadi gak lapor polisi,” katanya. (Red)