Topiksumut.id, BINJAI – Kota Binjai menjadi salahsatu sebagai daerah pertama di Sumatera Utara yang meluncurkan berobat gratis bagi masyarakatnya dengan hanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP).
Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota Binjai menyiapkan anggaran sebesar Rp 24 miliar untuk meng-cover seluruh masyarakat Kota Rambutan yang mencapai 300 ribuan lebih.
Peluncuran berobat gratis pakai KTP digelar di Lapangan 121 Asrama Kebun Lada, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Kota Binjai, pada Selasa (22/9/2025).
Peluncuran program tersebut dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah.
Program berobat gratis menggunakan KTP merupakan salah satu janji politik Amir Hamzah dengan Hasanul Jihadi sebelum terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota di Binjai.
Rencana mereka merealisasikan program ini lebih cepat dari target yang ditetapkan.
Sekretaris Daerah Sumut, Togap Simangunsong mengapresiasi program berobat KTP gratis di Kota Binjai.
“Masyarakat Kota Binjai semakin naik harkat martabatnya, karena kebutuhan dasar kesehatan itu sudah terjamin, itu yang paling penting dan sudah dimudahkan. Dengan modal KTP saja, bawa KTP, pelayanan kesehatan sudah dapat dilayani, kalau memang harus dirujuk ya dirujuk, sampai sehat,” ujar Togap.
Untuk Provinsi Sumut sendiri, kata Togap, program berobat gratis dengan KTP baru diluncurkan pada Senin (29/9/2025) mendatang.
“Secara seluruh daerah di Sumut, tanggal 29 nanti akan dilaunching untuk provinsi, jadi masyarakat Sumut semua dengan modal KTP, sudah dapat berobat,” ucap Togap.
Sementara, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah membeberkan, program berobat gratis dengan KTP berlaku di seluruh fasilitas kesehatan, baik negeri maupun swasta. Bahkan, juga menyentuh tingkat puskesmas hingga klinik.
“Hanya cukup menunjukkan KTP, berobat gratis hari ini kita launching. Sama satu lagi, kami sedang berkoordinasi untuk korban kecelakaan, karena di situ sudah ada yang namanya Jasa Raharja,” ujar Amir didampingi Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi.
Dia menambahkan, saat ini tercatat ada 300 ribu lebih masyarakat Kota Binjai ter-cover dalam BPJS Kesehatan. Kepada masyarakat dan insan pers, Amir juga mengajak untuk sama-sama mengawasi.
“Kalau ada nanti pengaduan-pengaduan masyarakat tapi yang real, kalau benar itu katakan benar, jangan yang benar itu disalahkan, yang salah dibenarkan. Sama-sama kita mengawal ini semua,” ucap Amir.
Dia menambahkan, Pemko Binjai menyiapkan Rp 24 miliar uang rakyat yang bersumber dari APBD untuk meng-cover program berobat gratis dengan KTP.
Selain itu, juga ada kucuran uang rakyat dari APBN dan APBD Sumut untuk membantu mengkover masyarakat Kota Binjai agar tercatat sebagai kepesertaan BPJS Kesehatan.
“Jumlah seluruhnya ada 315.200 di Kota Binjai, yang terkover ada 314 ribu, jadi masih ada 1.200 yang belum terkover,” tambah Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto.
“Tapi itu (untuk yang belum tercover), sudah kita siapkan dana untuk membayar itu. Jadi masyarakat yang belum terdaftar sama sekali, langsung boleh bagi orang yang berobat ke poli, minta ke puskesmas langsung aktif, tolong sampaikan kepada masyarakat bagi yang belum ada BPJS, langsung ke puskesmas,” sambungnya.
Bagi pasien keadaan darurat, dr Sugianto melanjutkan, juga dapat langsung ke UGD rumah sakit dan langsung aktif.
“Kita punya PIC (person in charge) untuk mencatat di rumah sakit maupun dinas kesehatan, ada PIC puskesmas, rumah sakit, kita saling berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan PIC. Nanti mereka melapor ke dinas kesehatan semua dan langsung aktif, tidak ada lagi yang tertunda,” ucap dr Sugianto.
“Kami sudah tekankan ke rumah sakit untuk memberi pelayanan lebih dulu. Jangan tanya administrasi,” sambungnya.
Dia menambahkan, Rp 24 miliar uang rakyat yang disiapkan untuk meng-cover 56 ribu masyarakat Kota Binjai. Selebihnya akan didukung anggaran yang bersumber dari APBD Sumut hingga APBN.
“Ada 3 sumber, APBN, APBD (provinsi) dan kita, bantuan dari provinsi dan pusat,” ucap dr Sugianto. (Red)