Topiksumut.id, MEDAN – Aksi demo pembubaran DPR di depan Gedung DPRD Sumatera Utara berakhir ricuh, Selasa (26/8/2025) sore.
Gelombang demonstrasi di Sumut, yang memuncak dipicu penolakan kenaikan gaji tunjangan DPR hingga aksi joget-joget berujung ricuh dan dugaan penganiayaan.
Bentrok antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian yang berjumlah 800an personel menyisakan luka dan dugaan pelanggaran, yang terpusat di Gedung DPRD Sumut, Selasa (26/8/2025).
@topik_sumut Berikut keterangan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan usai demo bubarkan DPR di depan Kantor DPRD Sumut yang berakhir ricuh, pada Selasa (26/8/2025) sore. Mari kita simak… #topiksumut #viral #demo #ricuh #dprri
Amatan wartawan dan sesuai video yang dipegang, seorang pendemo menjadi korban kekerasan aparat.
Tubuhnya yang tak berdaya, ditarik dari barisan rekan, lalu diseret, kepalanya dijepit paha polisi berbadan tambun (kaus hijau), lalu kepalanya dipijak oleh polisi lain berkemeja biru berliris ungu-putih dengan hentakan kaki keras di atas tanah.
Selain itu, seorang demonstran bertubuh gempa berkaus merah juga menjadi korban ketidakhumanisan aparat kepolisian.
Pakaian atas dan celana terlucuti, hingga menyisakan celana dalam.
“Kembalikan rekan kami yang kalian tangkap, kami hanya menyuarakan suara rakyat dan ingin bertemu wakil rakyat. Kenapa kalian siksa rekan kami,” teriak massa saat detik-detik unjuk rasa ricuh, dilansir dari Tribun Medan.
Selama unjuk rasa, bentrok diwarnai aksi lempar batu, tembakan water canon, baku hantam, dan saling kejar dari Gedung DPRD Sumut hingga objek vital Sun Plaza.
Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan sempat diwawancarai di sela penghujung aksi massa yang mulai berangsur reda.
Kapolda ditanyai terkait pengamanan, SOP, dan dugaan kekerasan pada massa aksi.
“Polri memberi pengamanan sesuai aturan Undang-undang sejak jam 6, dan jam 18 harusnya sudah bubar. Kita lihat tadi mereka merusak pagar, fasilitas umum sehingga dilakukan pembubaran. Ingat jangan coba-coba mengganggu keamanan Sumatra Utara,” kata Kapolda Sumut.
Ditanyai soal situasi terkini di atas pukul 18.00 WIB, Kapolda mengatakan sudah aman. Kapolda tiba-tiba menyinggung soal investasi dan ekonomi.
“Alhamdulillah puji Tuhan aman. Karena kita berpikir untuk investasi dan berniat untuk ekonomi. Personel aman,” katanya.
“Demonstran yang diamankan bagaimana, Pak? Ada berapa orang? Gimana soal tindakan kekerasan dari aparat?,”tanya wartawan.
“Ya ini semua berkat doa kita semua. Nanti lagi proses. Nanti kita lagi proses. Saya sebagai Kapolda tadi kan minta maaf. Personel hari ini ada 800. Soal itu (penggunaan laras panjang) karena ada SOP,” kata Kapolda menutup wawancara. (Red)