Topiksumut.id, MEDAN – Hujan deras tidak menghambat niat ratusan pendemo untuk menyampaikan aspirasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol, Senin (1/9/2025) sore.
Pantauan wartawan, massa yang tergabung dalam Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumatera Utara (Akbar Sumut) itu duduk di aspal sembari mendengarkan orator menyampaikan tuntutan.
“Terutama pendidikan dan kesehatan,” kata Tessa, salah satu orator aksi di lokasi, dikutip dari Kompas.com.
Hingga pukul 17.30 WIB, satu per satu perwakilan massa terus bergantian menyampaikan orasi dan meminta supaya anggota DPRD Sumut keluar menemui mereka.
Di luar pagar, aparat kepolisian terlihat berjaga di tengah guyuran hujan. Beberapa petugas keamanan juga siaga dengan perlengkapan lengkap, termasuk kayu pemukul.
Dalam aksinya, massa meminta pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pembatalan semua kenaikan pajak untuk rakyat, serta pengalihan anggaran kepada kebutuhan dasar rakyat.
Massa juga mendesak evaluasi dan reformasi menyeluruh institusi kepolisian agar menjadi lembaga yang profesional, akuntabel, demokratis, dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.
Tidak hanya itu, mereka menuntut pengusutan tuntas kasus pelindasan Affan serta meminta agar pelaku diadili.
Tuntutan lain adalah menolak upah murah buruh, memberikan jaminan kesejahteraan bagi kelas pekerja, menghentikan brutalitas kepolisian, dan membebaskan demonstran yang ditahan secara sewenang-wenang.
Terakhir, massa menolak multifungsi TNI serta mendesak pencabutan Undang-Undang TNI Nomor 2 Tahun 2025. Hingga pukul 18.00 WIB, massa aksi masih bertahan di depan kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol. (Red)