Topiksumut.id, CIREBON – Kecewa dengan gerbang Mako Polresta Cirebon yang tertutup rapat, massa aksi bergeser ke Kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Sabtu (30/8/2025).
Massa yang kecewa akhirnya bergeser ke arah Kantor DPRD Kabupaten Cirebon yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Bupati. Begitu tiba, suasana berubah mencekam.
Massa merangsek masuk ke halaman gedung dewan, melempari kaca dengan batu dan kayu.
@topik_sumut Ricuh di Cirebon, Gedung DPRD Dibakar Rakyat Gelombang aksi massa di Kabupaten Cirebon pada Sabtu (30/8/2025) semakin memanas. Setelah sebelumnya bentrok dengan aparat dan merusak fasilitas umum, kali ini massa mengarahkan aksi ke Gedung DPRD Kabupaten Cirebon di Kecamatan Sumber. Setibanya di lokasi, massa yang marah langsung merangsek masuk tanpa dapat dihalangi aparat. Tidak hanya di halaman, mereka juga masuk ke ruang sidang utama dan melakukan perusakan terhadap kursi, meja, serta berbagai fasilitas di dalamnya. Situasi makin tidak terkendali ketika massa membakar pos satpam dan sejumlah ruangan di lantai dua gedung DPRD. Api sempat membesar sebelum petugas berusaha melakukan pemadaman darurat. Artinya sampai saat ini, sudah 3 kantor DPRD dibakar massa. Pertama di Makassar, kedua di NTB, dan ketiga di Cirebon 😔😔😔 #topiksumut #viral #cirebon #dprd #dibakar
Suara pecahan kaca bercampur dengan teriakan. Tak lama kemudian, titik api muncul di salah satu sisi gedung.
Dalam hitungan menit, api membesar dan menjilat atap.
“Asalnya hanya kericuhan, lemparan batu dan botol. Tidak lama, saya lihat api mulai muncul dari sisi samping gedung.”
“Warga langsung berhamburan, takut api merembet,” ujar Rohman (42), warga sekitar, dilansir dari Tribun Jabar.
Kursi, meja, hingga berkas di ruang sidang utama menjadi santapan api.
Asap hitam pekat membumbung tinggi, terlihat dari berbagai sudut Kota Sumber.
Petugas pemadam kebakaran yang datang sempat kewalahan, api makin sulit dikendalikan karena hembusan angin.
Sementara itu, massa berangsur meninggalkan lokasi ketika merasa puas dengan aksi anarkis tersebut.
Namun yang tertinggal hanyalah puing-puing gedung wakil rakyat yang porak-poranda.
Hingga sekira pukul 14.00 WIB, jendela kaca pecah, tembok hitam terbakar, dan bau hangus masih menyeruak dari dalam.
“Saya tidak menyangka, gedung sebesar ini bisa terbakar begitu saja.”
“Padahal di sinilah seharusnya wakil rakyat bekerja,” tutur Sulastri (35), warga yang menyaksikan langsung.
Hingga sekira pukul 14.00 WIB, jendela kaca pecah, tembok hitam terbakar, dan bau hangus masih menyeruak dari dalam.
“Saya tidak menyangka, gedung sebesar ini bisa terbakar begitu saja.”
“Padahal di sinilah seharusnya wakil rakyat bekerja,” tutur Sulastri (35), warga yang menyaksikan langsung.
Peristiwa ini menambah panjang daftar aksi massa yang berujung anarkis di Cirebon.
Atas kejadian ini, artinya sudah tiga kantor DPRD ludes terbakar. Yang pertama di Makassar, kedua NTB, dan yang ketiga di Cirebon. (Red)